A.Pengaruh gaya terhadap elastisitas bahan
Jika suatu benda dikenai gaya, maka apa yang terjadi pada benda tersebut? Ada dua akibat yang mungkin terjadi pada benda yang
dikenai gaya, yaitu:
- Benda mengalami perubahan gerak. Sesuai hukum II Newton, jika SF¹0 maka akan timbul percepatan a = SF/m
- Benda akan mengalami perubahan bentuk (deformasi).
Berdasarkan kemampuan melakukan perlawanan terhadap perubahan bentuk dan volume, benda di alam dibagi menjadi tiga macam wujud, yaitu benda padat, cair, dan gas. Perhatikan Tabel 1 berikut!
Tingkat wujud
|
Bentuk
|
Volume
|
Padat
|
Tetap
|
Tetap
|
Cair
|
Berubah-ubah
|
Tetap
|
Gas
|
Berubah-ubah
|
Berubah-ubah
|
tabel 1
Berdasarkan
informasi yang tercantum pada Tabel 1, tampak hanya zat
padat saja yang dapatmempertahankan bentuk dan volumenya.Bagaimana
hubungan ini dengan elastisitas?
Jika
suatu benda padat dipengaruhi gaya kemudian bentuknya berubah (misal
bertambah panjang), maka partikel-partikel benda tersebut akan melakukan
perlawanan terhadap perubahan bentuk.Perlawanan yang ditimbulkan
berupa gaya reaksi untuk mempertahankan bentuknya. Gaya ini disebut sebagai gaya elastis. Gaya elastis inilah yang akan mengembalikan benda
ke bentuk semula.
B.Modulus young
gambar 1
Perhatikan
Gambar 1! Anda tentu masih ingat dengan gaya elastis. Apabila
suatu batang logam homogen dengan panjang L dan luas penampang
A ditarik dengan gaya F yang arahnya membujur (memanjang),
maka panjang batang logam bertambah sebesar DX. Pada kedudukan
setimbang gaya elastis (gaya reaksi) ke kiri sama besar dengan gaya
tarik ke kanan. Besar gaya elastis tiap satuan luas penampang (F/A) disebut
tegangan membujur (stress membujur, simbol σ). Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.
Keterangan
:
F
: besar gaya tekan/tarik (N)
A
: luas penampang X (m2)
σ: tegangan (N/m2)
Besar pertambahan
panjang logam tiap satuan panjang (DX/X) disebut regang
jenis (pertambahan panjang fraksional, simbol e ).
Keterangan :
e :
regangan (tanpa satuan)
DX:
pertambahan panjang (m)
X : panjang
mula-mula (m)
Perbandingan
antara tegangan dengan regang jenis disebut modulus elastisitas
(modulus Young dengan simbol E). Nilai modulus Young dalam batas-batas
tertentu adalah konstan (tetap). Jadi, bila batas elastisitas belum dilampaui,
maka tegangan berbanding lurus dengan regang jenis. Secara matematis modulus Young (E) ditulis
sebagai berikut.
Persamaan di atas
menunjukkan bahwa besar pertambahan panjang batang logam
akibat ditarik gaya F yang membujur adalah:
- berbanding lurus dengan besar gaya tarik (F);
- berbanding lurus dengan besar panjang batang semula (X);
- berbanding terbalik dengan luas penampang batang logam (A);
- bergantung pada jenis bahan batang logam (pada rumus dinyatakan dengan modulus elastis E) berbanding terbalik dengan modulus elastis.
C. Elastis pegas
gambar 2
Gambar 2 menunjukkan pegas spiral yang menahan beban
sebesar F. Pegas tersebut akan mengalami pertambahan panjang sebesar DX
(DX = X1– X0)
selama masih dalam batas-batas elastisitasnya.
Pada persamaan masukan rumus 4 adalah tetap, maka dapat
diturunkan persamaan F = k ·DX. Dengan k adalah tetapan gaya pegas.
D. Energi potensial pegas
gambar 3
Ketika melakukan
suatu kegiatan, energi sangat
kita perlukan. Begitu juga saat meregangkan
pegas. Energi yang digunakan untuk
meregangkan pegas tersebut berubah
menjadi energi potensial pegas. Perhatikan
Gambar 3! Besarnya energi
yang diberikan pada pegas untuk
memperpanjang sebesar DX sama dengan usaha
yang harus dilakukan untuk keperluan
itu. Besar usaha yang dilakukan untuk
menarik pegas sama dengan luas
daerah yang diarsir pada Gambar 3.
Luas segitiga OAB
=½· tinggi x alas
Luas OAB =½· F ·DX
Luas OAB =½·k · DX
· DX
Luas OAB =½·k · DX2
Luas segitiga OAB=Usaha=Energi potensial pegas. Jadi, energi potensial pegas
adalah Ep=½· k ·DX2
E. Susunan pegas
Dua buah pegas
atau lebih dapat disusun secara seri atau paralel atau gabungan
keduanya. Susunan pegas tersebut dapat diganti dengan sebuah pengganti.
1. Susunan Seri
gambar 4
Hal-hal yang
berkaitan dengan pegas pengganti dari
susunan seri adalah sebagai berikut.
- Gaya yang menarik pegas pengganti dan masing-masing pegas sama besar. F1 = F2 = F
- Pertambahan panjang pegas pengganti sama dengan jumlah pertambahan panjang masing-masing pegas. X= X1 + X2
- Tetapan pegasnya atau secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.
keterangan :
ks : konstanta pegas pengganti susunan seri
2. Susunan paralel
gambar 5
Hal-hal yang
berkaitan dengan pegas pengganti
dari susunan pegas paralel adalah
sebagai berikut.
- Gaya yang menarik pegas pengganti sama dengan jumlah gaya yang menarik masing-masing pegas (F = F1 + F2).
- Pertambahan panjang pegas pengganti dan masing-masing pegas sama besar (X=X1=X2).
- Tetapan penggantinya kP= k1+ k2 atau secara umum ditulis sebagai berikut.
Keterangan :
kP : konstanta pegas pengganti susunan
paralel
3. Gabungan seri dan paralel
Dan hal-hal yang
berkaitan dengan pegas
pengganti dari susunan pegas
gabungan seri dan paralel adalah
sebagai berikut.
- Gaya pengganti (F) adalah F1 + F2 = F
- Pertambahan panjang pegas (X) , X1 = X2 X= X1 + X3 atau X= X2 + X3
- Tetapan penggantinya (ktot)
Refernsi :
Suwarno. 2009. Fisika 2 Mudah dan Sederhana untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Depertemen Pendidikan nasional.